KUMPULAN PUISI KARYA AIDIL SUTARNAS, Spd

Share on :
Burung Nyasar

Lemas takut
Terdengar dentuman Mu
Jelas terasa…Aku tau

Dekat
Selangkah Ku pergi
Teriak

Lari, Aku coba berlari tapi takbisa
Aku… Aku ingin bebas
Disaat ajudan Mu datang pada Ku


Purnama

Licin
Memandang terjal mantap langkah
Bangaimana? Indah sekali

Inspirasi aurah yang menawan
Aku berdiri memaku sendiri
Pergi berlari mencari dara Hati


Tiang

Kokoh menggah berdiri
Penuh darah
Bukan berjalan mengejar harapan

Ini rumah Ku
Ingat. Ingatlah saudara Ku
Kita sekandung, Aku juga Kamu

Menangis, apa yang Ku lihat
Ini untuk semua.! Bukan untuk Mu
Ingat, kita adalah satu. Indonesia

Kebakaran

Merah,
Sinar itu kecil
Untuk apa sinar jika gelap tak ada?

Ku lari, sembunyi
Lilin itu kecil. Kebesaran pun bukan lilin namanya
Mengertilah..! hawa


Wanda

Tidur tiada batang, merasa ada tapi tak merasa
Kemarin jalan tak ada jalan
Berjalan dengkul berputar

Sebenarya bangun
Sebelum tau benarnya tidur
Duduk didepan KU, Bangunnnnnnn.!

Terbuka, putih berarti terang
Bagai daun terhembus anginan, irama pun ada disitu
Bukan emas, engkaulah bunga surga untuk Ku


NyiSir

Takterlihat takberarti takberjalan
Aku yang lelah tertidur seiring mengalir
Bening, lebih dari kemarin

Dengan menjinjing beban langkah
Sebercak titik menuntun diri
Dengan kesabaran ketemukan kesejukan.

Abstrak

Ibarat daun tanpa batang
Ini Rokok..! apinya mana
Ini nyata, siapa.? Sulit untuk ditebak

Rasanya indah terkadang melukai
Aku pernah terluka, itu dulu
Penah juga melukai, itu Pun dulu

Aku takmau terluka, siapa juga yang mau melukai
Keinginan ada, sepertinya…. belum sekarang.
Ini Sempurna. inikah saatnya.?

Duduk didepan Ku, aku diam tanpa kata
OooooH….Tuhan, inikah untuk Ku?
Jika benar. Inilah saatnya.! Terimakasih tuhan.








Simanis Bermuka Dua

Disiang sinar mukakaca
Datang menggelepar tar latar pandang
Bergaul pintar tanpa tulang

Aku merasa harum, mungkin juga dia
Kau cerdik simanis lidah, terbang disela saf
Meracik daging tiada tulang

Darah Hati

Jatuh tiada arti
Berjejer takterhitung berserakan
Bangun Pun jauh berlari, gugur tiada arti

Lepas lelah
Memandang tajam kesudut arti
Itulah DARAH HATI






Ingatkan Cu-cu

Kincir berdiri tidih Pertiwi
Suburnya sakura tutupi negeri
Air berlinang mengalir tiada henti

Lihat lah rintihan hati ini
Hingga kini masih tertindih
Tiada arti pertarungan putih

Suasana Kada

Kelepak sayap terbang patah
Rantai suara ambisi tahta
Lempar mau? tak mau Aku

Lemah takut berlari
Mencari rumah pelindung diri
Jati diri berdiri, siapa takut berlari?






Pemburu

Sendiri menyadari
Duduk menata pribadi
Bulatnya hasrat benahi diri

Langkah semak bukit menanti
Lemah tiada lagi
Pergi lari menarik mimpi

Terbang untuk Mu

Memancar dicela purnama
Memukau bencana memutar duniaa
Menyinari aku, tak tau siapa
Sembunyi, siapa tau?

Irama ragu lesu melayu...
Ruang Hati siapa yang Tau, Tukdimengerti saja Sulit,..
Semua tertuang, Segores bercak
Semangat baru sirami Ku




Pertiwi

Ibarat lilin yang dinyalakan
Sungai saja bisa kering
Apa lagi AKU........

Adinda

Jauh Dekat mendekat
Cinta datang,.. kau berdua, membuang rasa melepas asa
Pergi disaat kau sendiri, kau menanti hati merasa
Pasrah........ ada jalan kita berdua

Dunia KU

Telah kulihat bukan biasa
Lewat desir takjub buka mata
Tidur….! Lalu bangun isyarat nyata

Kita tau, semua juga rasa
Siapa…? Mengapa …? lalu sembunyi..
Gersang bukanlah mati, jika kau mau..!



Cita KU

Oooohh Membakar diri
Letih mu biasa mu
Aku…?

Tiada mencari menadah diri
Dosa ku…?
Yaaa….. bukan yang benar

Letih mencari berlari
Ada dimana disitu lari
Tuhan..Tuhan Dosaku?

Tiada tau Aku yang benar
Maafku jelas maaf mu
Walau kau tau ku menipu

Tulus mu Bangunkan ku
Tersenyum Harapan
Disisa waktuku
Ku mau bahagiakanmu

1 komentar:

info saYA mengatakan... 3 Juni 2012 pukul 02.42

asyiiiikkk mantaph brooo

Post a Comment and Don't Spam!