Burung
Nyasar
Lemas takut
Terdengar dentuman Mu
Jelas terasa…Aku tau
Dekat
Selangkah Ku pergi
Teriak
Lari,
Aku coba berlari tapi takbisa
Aku…
Aku ingin bebas
Disaat
ajudan Mu datang pada Ku
Purnama
Licin
Memandang terjal mantap
langkah
Bangaimana? Indah
sekali
Inspirasi
aurah yang menawan
Aku
berdiri memaku sendiri
Pergi
berlari mencari dara Hati
Tiang
Kokoh menggah berdiri
Penuh darah
Bukan berjalan mengejar harapan
Ini
rumah Ku
Ingat.
Ingatlah saudara Ku
Kita
sekandung, Aku juga Kamu
Menangis,
apa yang Ku lihat
Ini untuk semua.! Bukan
untuk Mu
Ingat,
kita adalah satu. Indonesia
Kebakaran
Merah,
Sinar itu kecil
Untuk apa sinar jika
gelap tak ada?
Ku
lari, sembunyi
Lilin
itu kecil. Kebesaran pun bukan lilin namanya
Mengertilah..!
hawa
Wanda
Tidur tiada batang, merasa ada tapi tak merasa
Kemarin jalan tak ada jalan
Berjalan dengkul berputar
Sebenarya
bangun
Sebelum
tau benarnya tidur
Duduk
didepan KU, Bangunnnnnnn.!
Terbuka,
putih berarti terang
Bagai daun terhembus
anginan, irama pun ada disitu
Bukan
emas, engkaulah bunga surga untuk Ku
NyiSir
Takterlihat takberarti
takberjalan
Aku yang lelah tertidur
seiring mengalir
Bening, lebih dari
kemarin
Dengan
menjinjing beban langkah
Sebercak
titik menuntun diri
Dengan
kesabaran ketemukan kesejukan.
Abstrak
Ibarat daun tanpa batang
Ini Rokok..! apinya mana
Ini nyata, siapa.? Sulit untuk ditebak
Rasanya
indah terkadang melukai
Aku
pernah terluka, itu dulu
Penah
juga melukai, itu Pun dulu
Aku
takmau terluka, siapa juga yang mau melukai
Keinginan
ada, sepertinya…. belum sekarang.
Ini
Sempurna. inikah saatnya.?
Duduk
didepan Ku, aku diam tanpa kata
OooooH….Tuhan,
inikah untuk Ku?
Jika
benar. Inilah saatnya.! Terimakasih tuhan.
Simanis
Bermuka Dua
Disiang sinar mukakaca
Datang menggelepar tar
latar pandang
Bergaul pintar tanpa
tulang
Aku
merasa harum, mungkin juga dia
Kau
cerdik simanis lidah, terbang disela saf
Meracik
daging tiada tulang
Darah
Hati
Jatuh tiada arti
Berjejer takterhitung
berserakan
Bangun Pun jauh
berlari, gugur tiada arti
Lepas
lelah
Memandang
tajam kesudut arti
Itulah
DARAH HATI
Ingatkan
Cu-cu
Kincir berdiri tidih
Pertiwi
Suburnya sakura tutupi
negeri
Air berlinang mengalir
tiada henti
Lihat
lah rintihan hati ini
Hingga
kini masih tertindih
Tiada
arti pertarungan putih
Suasana
Kada
Kelepak sayap terbang
patah
Rantai suara ambisi
tahta
Lempar mau? tak mau Aku
Lemah
takut berlari
Mencari
rumah pelindung diri
Jati
diri berdiri, siapa takut berlari?
Pemburu
Sendiri menyadari
Duduk menata pribadi
Bulatnya hasrat benahi
diri
Langkah
semak bukit menanti
Lemah
tiada lagi
Pergi
lari menarik mimpi
Terbang
untuk Mu
Memancar dicela purnama
Memukau bencana memutar
duniaa
Menyinari aku, tak tau
siapa
Sembunyi, siapa tau?
Irama
ragu lesu melayu...
Ruang
Hati siapa yang Tau, Tukdimengerti saja Sulit,..
Semua
tertuang, Segores bercak
Semangat
baru sirami Ku
Pertiwi
Ibarat lilin yang
dinyalakan
Sungai saja bisa kering
Apa lagi AKU........
Adinda
Jauh Dekat mendekat
Cinta datang,.. kau
berdua, membuang rasa melepas asa
Pergi disaat kau
sendiri, kau menanti hati merasa
Pasrah........ ada
jalan kita berdua
Dunia
KU
Telah kulihat bukan
biasa
Lewat desir takjub buka
mata
Tidur….! Lalu bangun
isyarat nyata
Kita
tau, semua juga rasa
Siapa…?
Mengapa …? lalu sembunyi..
Gersang
bukanlah mati, jika kau mau..!
Cita
KU
Oooohh Membakar diri
Letih mu biasa mu
Aku…?
Tiada
mencari menadah diri
Dosa
ku…?
Yaaa…..
bukan yang benar
Letih
mencari berlari
Ada
dimana disitu lari
Tuhan..Tuhan
Dosaku?
Tiada
tau Aku yang benar
Maafku
jelas maaf mu
Walau
kau tau ku menipu
Tulus
mu Bangunkan ku
Tersenyum
Harapan
Disisa
waktuku
Ku
mau bahagiakanmu
1 komentar:
asyiiiikkk mantaph brooo
Post a Comment and Don't Spam!